Minggu, 16 Desember 2018

TUGAS 2

     A. Maulana (1999) mengungkapkan tentang lima alternatif strategi dalam pemasaran global  yang dikemukakan oleh Keegan (1999) yang meliputi :

1.) Strategi perluasan langsung. Dalam strategi ini, perusahaan tidak melakukan sesuatu yang baru atau sama sekali tidak mengubah produk yang sudah dijualnya di pasar domestik, dan memasarkannya ke pasar asing dengan cara promosi yang juga sudah diterapkan di pasar domestik sebelumnya. Strategi ini akan cocok untuk produk-produk seperti kamera dan peralatan elektronika.

2.) Alternatif strategi kedua adalah adaptasi produk, yaitu strategi perusahaan melakukan perubahan pada produk sesuai pasar yang dituju. Promosi tidak banyak diubah, bahkan terkadang tidak diubah sama sekali. Hal ini telah dilakukan oleh McDonalds dan Kentucky Fried Chicken (KFC). McDonalds mencontohkan dengan mengembangkan produk McRendang, demikian pula KFC memasukan nasi sebagai salah menunya.

3.)  Alternatif strategi ketiga adalah strategi produk baru. Strategi ini terbagi atas dua jenis: backward invention, yaitu strategi dengan memperkenalkan produk baru di pasar yang baru dituju namun dengan memperkenalkan produk yang sudah lama dikenal di pasar domestik sebelumnya. Forward invention, yaitu strategi di mana perusahaan benar-benar memperkenalkan produk baru untuk memenuhi permintaan pasar baru.

4.) Alternatif strategi keempat adalah adaptasi komunikasi, yaitu strategi yang dilakukan perusahaan dengan menyesuaikan promosi sesuai kondisi pasar yang dituju. Dan alternatif kelima adalah strategi adaptasi ganda, yaitu perusahaan melakukan penyesuaian antara produk dan promosinya sesuai dengan pasar yang dituju. Pemilihan kelima strategi tersebut perlu didasarkan kepada tujuh faktor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu aspek standardisasi/kustomisasi, aspek hukum, aspek ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, aspek pasar sasaran, aspek budaya, dan aspek persaingan. Contoh dari strategi perluasan produk dengan adaptasi komunikasi ini adalah sepeda motor, di Amerika Serikat sepeda motor hanya digunakan untuk rekreasi saja sedangkan di negara lain seperti Indonesia, sepeda motor merupakan alat transportasi dasar.

5.)    Alternatif strategi kelima adalah adaptasi ganda, yaitu strategi yang sebelum memasarkan produk, perusahaan tentu membandingkan pasar geografis yang baru dengan kondisipasar domestik, pemasar kadangkala menemukan bahwa kondisi lingkungan dari penggunaan produk maupun preferensi konsumen berbeda. Pada dasarnya situasi ini merupakan kombinasi dari kondisi pasar dalam strategi 2 dan Unilever merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan adaptasi ganda untuk produksi pelembut kain dimana unilever membuat kemasan  untuk tujuh merek pelembut kain yang berbeda dan dipasarkan di berbagai negara. Unilever paham, bahwa jauh lebih efektif  menciptakan merk yang sesuai dengan selera lokal.

B. Strategi Pemasaran Kerajinan Keset dari Limbah Garmen pada Koperasi Wanita

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga usaha atau organisasi bisnis, Koperasi Wanita Melati Pringapus Semarang yang merupakan Koperasi Produsen, menawarkan produk kerajinan keset yang terbuat dari limbah garmen. Agar produk-produk yang ditawarkan Koperasi dapat diterima oleh masyarakat dan dapat menarik minat konsumen, maka Koperasi Wanita Melati harus mampu bersaing dengan produsen keset lainnya. Salah satu cara yang dilakukan agar perkembangan Koperasi Wanita Melati terus meningkat, Koperasi menawarkan produk kerajinan keset yang inovatif, memiliki desain unik yang terus diperbaharui sesuai tren yang berkembang di masyarakat, dan sesuai dengan kebutuhan maupun keinginan masyarakat. Strategi yang digunakan dalam memasarkan kerajinan dari Koperasi Wanita Melati melalui strategi STP (segmentasi, tergeting, dan 9 Hasil Wawancara dengan Sekretaris Koperasi Wanita Melati 84 positioning) dan strategi bauran pemasaran 4P (product, price, promotion dan place). Koperasi mampu menerapkan strategi segmentasi dalam memasarkan produknya dengan cukup baik. Koperasi mampu memenuhi permintaan konsumen terhadap produk melalui penilaian terhadap 3 aspek dalam segmentasi pasar. Untuk aspek geografi, Koperasi mampu mendistribusikan produknya ke luar daerah pasarnya seperti Kendal, Yogyakarta, Kebumen, Jakarta, Bali, bahkan hingga Riau, sehingga wilayah pasarnya mampu berkembang, dan produknya semakin dikenal oleh masyarakat. Sedangkan untuk aspek demografi, Koperasi juga mampu menyesuaikan produknya dengan tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan konsumen. Koperasi tidak hanya bertumpu pada satu produk saja. Ada banyak jenis kerajinan keset yang ditawarkan Koperasi, yang omzet penjualannya terus meningkat setiap tahunnya. Dan untuk aspek psikologis, Koperasi juga sudah dapat memenuhi keinginan konsumen dengan gaya hidup mewah. Produk unggulan Koperasi, yaitu keset motif, mendapat banyak perhatian dari konsumen dengan gaya hidup mewah. Keunikan kerajinan keset motif memang menjadi poin tersendiri bagi konsumen. Untuk strategi targeting, Koperasi mampu menawarkan produk yang beragam. Hal ini dimaksudkan agar tiap segmen pasar dapat terpenuhi kebutuhan dan keinginannya. Koperasi mencoba memuaskan semua segmen pasar konsumennya dengan produk yang beragam. Dalam strategi ini, Koperasi menggunakan pola pasar yang membeda-bedakan pasar, 85 dimaksudkan agar semua segmen pasar yang dituju mampu terpenuhi keinginannya. Koperasi mencoba memenuhi permintaan semua tingkatan konsumen. Koperasi memposisikan (positioning) produknya di pasar berdasarkan harga dan kualitas produknya. Produk koperasi memiliki standar kualitas untuk setiap produknya. Setiap produk yang setorkan anggota disortir kembali sebelum dipasarkan. Harga yang ditawarkan pun terbilang murah dengan proses produksinya yang cukup rumit.
Untuk strategi bauran pemasaran 4P (product, price, promotion dan place):

1. Produk (product) Produk yang ditawarkan Koperasi memiliki keunikan dalam hal desain yang selalu mengikuti tren yang berkembang, dan produk keset motif yang mempunyai desain unik, yang cocok untuk anak kecil. Produk dari Koperasi juga berkualitas, dan tidak mudah hancur ketika dicuci.

2. Harga (price) Dalam menentukan harga untuk produknya, Koperasi memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk biaya bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, dan harga dari produk pesaing. Koperasi membeli produk dari pengrajin, kemudian menjualnya ke pasaran dengan menambahkan 30% dari harga beli Koperasi dari pengrajin. Namun yang 86 menarik, harga produk Koperasi bisa sangat tinggi ketika ada pameran. Harganya bisa meningkat 20% dari harga pasaran.

3. Promosi (promotion) Promosi mempromosikan produknya melalui media sosial (facebook), brosur, pameran, dan Bisnis Online Dinas Perindagkop Kabupaten Semarang. Dalam mempromosikan produknya Koperasi menyajikan promosi yang transparan, sesuai dengan kualitas dan keadaan produk yang sesungguhnya. Koperasi tidak menjanjikan produk yang tidak sesuai dengan keadaan aslinya. Apa yang dipromosikan adalah apa adanya produk yang diproduksi oleh Koperasi.

4. Distribusi (place) Koperasi mendistribusikan produknya hingga keluar Pulau Jawa. Karena promosi yang diterapkan berhasil, dan mampu menarik minat konsumen untuk membeli, permintaan dari luar kota, bahkan luar Jawa terus berdatangan. Dalam pendistribusian produknya, koperasi mencoba pendistribusian produk yang merata di setiap wilayah pasarnya. Sehingga semua masyarakat dapat menikmati produk dari Koperasi.


Sumber :
          
http://dellandini.blogspot.com/2014/10/definisi-produk-dalam-pemasaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 2

     A. Maulana (1999) mengungkapkan tentang lima alternatif strategi dalam pemasaran global  yang dikemukakan oleh Keegan (1999) yang meli...