Rabu, 13 April 2016

Resensi Film Top Secret a.k.a The Billionaire


RESENSI FILM

1.     Identitas Film

Judul Film                              : Top Secret a.k.a The Billionaire

Sutradara                                 : Songyos Sugmakanan

Penulis Naskah                        : Jira Maligapool dan Boycitychan (Pewawancara)

Produser                                 :  Nawapol Tumrongrattanarit

Pemeran Film                         : Pachara Chirathivat sebagai Top Ittipat
             Walanlak Kumsuwan sebagai Paman Top
             Somboonsuk Niyomsiri sebagai Lin (Kekasih Top)
                                     Thanom Assawarungrueng sebagai Ayah Top
 Karnsiree Kulkaweewut sebagai Ibu Top

Musik                                      : Shoundt Thay

Sinematografi                          : Niramon Ross

Penyunting                              : Sasikan Suvansuthi

Studio/Production house        : GMM Tai Hub Co., Ltd.( GTH)

Tahun Rilis                              : 20 Oktober 2011

Durasi                                      : 124 menit

Negara                                     : Thailand

Bahasa                                     : Thailand

Penerjemah                              Vanridee Pongsittisak

Produksi                                  : GMM Tai Hub

2. Sinopsis Film

Dalam film ini diceritakan ada seorang pemuda bernama TOP, seseorang yang sangat gembar bermain game online sejak duduk di bangku SMA. Suatu saat ketika sedang bermain game online, ada member lain dari game online tersebut bernama Jack ingin membeli senjata kepada TOP. Awalnya TOP tidak ingin menjual senjatanya, namun setelah ditawari akan diberi uang sebesar 30 Bath, akhirnya TOP berani untuk menjualnya. Dari penjualan senjatanya itulah, dia semakin lama semakin banyak mendapatkan keuntungan yang cukup besar sampai dia pun mampu membeli sebuah mobil. Ia mulai melakukan sebuah bisnis dari situ, Namun, kedua orang tua TOP tidak setuju akan apa yang dilakukan oleh TOP mengenai perdagangan senjata game online. Saat orang tua TOP mengetahui bahwa anaknya tidak diterima di Universitas Negeri, orang tuanya pun semakin resah dengan kelakuan TOP yang seakan-akan tidak menghiraukan pendidikannya.

Pada suatu ketika, akun game online tersebut dihapus oleh admin game online tersebut karena telah dianggap menyalahgunakan kepentingan komersial, dia pun bingung bagaimana untuk mendapatkan uang lagi seperti sebelumnya untuk biaya masuk Universitas. Namun TOP adalah seseorang yang tidak pantang menyerah, TOP pun berinisiatif untuk membuat bisnis baru membuka toko DVD player. Tapi sayangnya TOP ditipu, dvd player berjumlah 50 unit itu ternyata rusak semua karena berupa DVD Player bajakan. Setelahnya, TOP mencoba untuk membuat peluang bisnis baru, yaitu ingin berjualan kacang. Ia pun mulai melakukan survey di lapangan dan melakukan berbagai macam cara untuk membuat kacang yang diminati oleh pasar. Setelah berhasil membuat kacang panggang yang enak akhirnya  TOP menyewa lokasi di mall untuk berjualan kacang. Namun kacang yang dijual TOP tidak seberapa laku karena dirasa lokasinya yang tidak strategis, dan dia pun pindah ke lokasi yang dirasa cukup strategis, yaitu di dekat pintu masuk mall. Hari pertama pun, kacang TOP laku habis. Bisnis kacang TOP beberapa hari kemudian mulai terancam untuk diberhentikan karena oleh pihak mall melihat bahwa dagangan kacang TOP mengotori atap mall dan TOP disuruh mengecat atap tersebut oleh pihak mall saat dia sedang membersihkan atap datanglah satpam yang mengatakan padanya bahwa waktu yang diberikan padanya sudah habis. TOP memberikan uang sogokan kepada satpam tersebut. Di luar dugaan ternyata satpam tersebut malah meminta ibu TOP(saat itu ibunya menemaninya) untuk mengajarkan anaknya tentang arti jujur dan tanggung jawab. Akhirnya TOP meninggalkan mall tersebut dengan hati yang kecewa karena tidak bisa menyelesaikan target pekerjaannya . Suatu malam setelah selesai mengecat atap mall sambil dengan perasaan kecewa, kedua orang tua TOP mengajak TOP untuk pindah ke cina, namun TOP tidak mau pindah ke cina dan menetapkan untuk tetap tinggal di Thailand dengan melanjutkan bisnisnya. Sayang sekali bisnis kacang TOP harus berhenti sampai disitu karena lokasi dagangannya telah dijual ke pihak lain.
Di suatu pagi, TOP mengetahui bahwa rumahnya akan disita. TOP pun sedih tidak tahu harus berbuat apa, sampai ketika ia bertemu dengan kekasihnya yang baru pulang dari tempat theater dan membawa oleh-oleh makanan rumput laut. Setelah ia mencoba rumput laut tersebut, ternyata rasanya sangat enak. Dari situlah, TOP memulai memikirkan bisnis barunya yaitu, bisnis makanan rumput laut. TOP berusaha merintis bisnis barunya dengan baik dan dia belajar ke ahlinya untuk membuat rumput laut yang baik dan benar. Pada awalnya, hasil gorengan rumput laut oleh paman dan TOP tidak ada yang berhasil. Namun, karena suatu kejadian kecelakaan yang dialamin oleh pamannya, ada satu bungkus rumput laut yang terkena air hujan. Dari situlah, rumput laut yang digoreng TOP rasanya menjadi enak, dari sekian banyak yang telah digoreng oleh TOP dan pamannya dan ternyata harus dibasahi terlebih dahulu baru digoreng. TOP mulai memproduksi rumput laut tersebut dalam jumlah banyak untuk dijual. Ia menjual daganganya di counter pusat perbelanjaan. Ternyata memang benar, dagangan TOP laku keras.

Pada suatu malam TOP keluar untuk membeli cemilan di 7-eleven sambil mendengarkan rekaman dari hasil perkuliahan yang tidak dilakukan oleh Top dan kemudian, TOP berffikir untuk bekerja sama  dengan 7-eleven, ia menawarkan produk rumput lautnya. Namun pertama kali ia datang, produknya ditolak karena dengan alasan kemasan rumput laut TOP tidak layak jual, ukuran rumput lautnya terlalu besar, serta harga jual rumput laut TOP yang juga dirasa cukup mahal oleh 7-eleven. TOP tidak menyerah begitu saja, ia mencoba untuk merubah desain kemasannya dengan bantuan seorang designer. Setelah TOP merubah desain kemasannya akhirnya ia menamakan produknya dengan nama TAE KEI NOI yang artinya pengusaha muda.

Dengan semangat, ia kembali ke 7-Eleven, namun ia gagal bertemu dengan sang manager 7-eleven. Akhirnya, TOP memberikan sample produknya kepada satpam penjaga di sana. Dan ternyata produknya diambil oleh beberapa karyawan di gedung itu. Di saat TOP merasa putus asa dia teringat oleh hutang-hutang ayahnya dan TOP menelpon ibunya karena pada saat itu TOP merasa putus asa akhirnya TOP memutuskan untuk ikut tinggal bersama keluarganya dicina dan akan melanjutkan kuliahnya tetapi waktu berkata lain tiba-tiba saja ia di hubungi oleh pihak 7-Eleven karena produknya diterima. TOP sangat senang dan ia segera menandatangani kontrak yang dibuat oleh 7-eleven. Dari salah satu kontrak tersebut menyebutkan bahwa TOP harus memproduksi 72000 kemasan untuk dikirim ke 6000 cabang, tentu saja ia harus memiliki pabrik, karena selama ini ia menggoreng rumput laut hanya di rumah.

Lalu ia teringat keluarganya masih mempunyai sebuah kantor kecil. Maka ia merenovasi kantor tersebut menjadi sebuah pabrik.. Pada akhirnya, kerja keras dan semangatnya berbuah hasil. Ia berhasil merenovasi kantor ayahnya menjadi pabrik dan mempekerjakan beberapa karyawan. Namun pada saat pihak 7-eleven menginspeksi pabrik TOP, 7-eleven merasa pabrik TOP belum memenuhi standart. Lagi-lagi TOP tidak menyerah begitu saja, ia segera menyempurnakan apa saja yang masih kurang dan akhirnya kontraknya disetujui. 
Akhirnya, setelah 2 tahun, TOP menuai kerja kerasnya, dia bisa melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya. Di usianya 26 tahun, ia berhasil memiliki pendapatan tahun 2010 mencapai sebesar 1.500 juta bath (Rp 450 Miliyar), memiliki 2500 karyawan, mengirim produknya ke 6000 cabang 7-eleven. Mengeskspor camilan rumput lautnya ke 27 negara di dunia, dan memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan.

3. Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan

Film ini sangat inspiratif, penuh dengan petuah-petuah hebat tentang perjuangan yang tidak kenal menyerah untuk memulai bisnis baru. Film ini sangat menginspirasi untuk kaum muda untuk tidak takut berbisnis dan tidak takut mengambil resiko untuk hal yang lebih baik lagi.

Kekurangan

Kekurangan dalam film ini terdapat dalam tokoh utama yang melawan orang tua yaitu
ayahnya saat ia sudah bisa mendapatkan uang sendiri disaat menjual senjata dalam
game. Hal ini membuat unsur dalam perfilman ini kurang baik untuk dicontoh.

4. Nilai Moral Film

1.       Kita harus selalu semangat untuk mengembangkan potensi/ bakat yang kita miliki.

2.       Jika kita sudah memulai sesuatu, jangan mudah menyerah.

3.       Kerja keras sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan.

4.       Jika kita gagal dalam mencapai kesuksesan, janganlah mudah putus asa. Karena dengan gagal itu, kita akan belajar dari pengalaman yang ada.

5.       Keras kepala itu ternyata diperlukan, itu  akan membuat kita menjadi semakin kuat untuk meyakinkan bahwa kita mampu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 2

     A. Maulana (1999) mengungkapkan tentang lima alternatif strategi dalam pemasaran global  yang dikemukakan oleh Keegan (1999) yang meli...