Asimilasi
budaya
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
“ Asimilasi Budaya Dan Pengaruh Terhadap Masyarakat ”
Disusun Oleh :
AMALIA PANGESTU
Kelas : 1EA08
Fakultas Ekonomi Manajement S-1
Universitas Gunadarma
Depok
BAB 1
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
a. Apa
pengertian Asimilasi Budaya ?
b. Syarat asimilasi Budaya ?
c. Faktor-Faktor Yang Mendorong Jalannya asimilasi ?
d. Faktor-Faktor Yang Penghalang Jalannya asimilasi ?
e.
Berikan Contoh Asimilasi Budaya ?
Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini
untuk
a. Memenuhi
tugas mata kuliah
b. Mengetahui pengertian asimilasi dan alkulturasi
c. Mengetahui
pengaruh akulrasi i yang terjadi di Indonesia secara jelas
d. Mengetahui dampak
negatif dan positif akulturasi yang terjadi di
Indonesia
BAB II
ISI
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi
usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan
antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok.
Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama.
Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
·
Terdapat sejumlah
kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
- Terjadi pergaulan antarindividu
atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
·
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut
saling berubah dan menyesuaikan diri
Faktor pendorong
Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi
antara lain:
·
Toleransi di antara
sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
·
Kesempatan yang sama
dalam bidang ekonomi
·
Kesediaan menghormati
dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
·
Sikap terbuka dari
golongan yang berkuasa dalam masyarakat
·
Persamaan dalam
unsur-unsur kebudayaan universal
·
Perkawinan antara
kelompok yang berbeda budaya
·
Mempunyai musuh yang
sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi
antara lain:
·
Kelompok yang
terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
·
Kurangnya pengetahuan
mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
·
Prasangka negatif
terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan
meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
·
Perasaan bahwa
kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain.
Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui
keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
·
Perbedaan ciri-ciri
fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
·
Perasaan yang kuat
bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
·
Golongan minoritas
mengalami gangguan dari kelompok penguasa
Cara Terjadinya Asimilasi
Asimilasi ini bisa terjadi jika ada kontak budaya, antara lain:
·
Kontak sosial bisa
terjadi pada individu, sebagian masyarakat, bahkan seluruh lapisan masyarakat.
Misalnya saja kehadiran teknologi tentu sangat berbeda dengan kehadiran ulama.
Kehadiran seorang psikolog, tntu saja sangat berbeda dengan kehadiran seorang ekonom
dan begitu seterusnya.
·
Kontak budaya bisa
terjadi dalam situasi damai maupun bermusuhan.
·
Kontak budaya bisa
terjadi antara masyarakat besar atau kecil.
·
Kontak budaya bisa
terjadi antara kelompok yang dikuasai dan menguasai unsur budaya.
·
Kontak budaya bisa
terjadi dalam 3 wujud budaya, yaitu sistem sosial, unsur budaya fisik, dan
sistem budaya.
Unsur-unsur Asimilasi
Agar suatu proses asimilasi bisa terjadi
dengan cara damai, maka terdapat unsur-unsur yang menjadikan budaya asing
tersebut diterima dengan baik.
Berikut unsur-unsur tersebut.
·
Penemuan teknologi baru
yang manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh masyarakat.
·
Kebudayaan yang
unsur-unsurnya merupakan material.
·
Kebudayaan asing yang
pengaruhnya tidak signifikan.
·
Kebudayaan yang mudah
untuk disesuaikan dengan kebudayaan yang ada.
Sedangkan, suatu proses asimilasi atau
kebudayaan asing yang sulit untuk diterima oleh masyarakat, antara lain:
·
Kebudayaan yang
mempunyai dampak luas terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri, dan
·
Kebudayaan yang akan
mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Contoh Asimilasi
Proses asimilasi ini terkadang sulit
terjadi dan terkadang pula sangat mudah terjadi, bahkan masyarakat tanpa sadar
menyerap budaya asing. Di Indonesia banyak sekali contoh dari hasil dari
asimilasi antar budaya. Berikut beberapa hasil asimilasi budaya di Indonesia.
Seni Bangunan
Banyak bangunan bersejarah yang dibangun
dari hasil asimilasi, seperti punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini
merupakan bangunan dari zaman Megalitikum yang mendapat pengaruh dari
Hindu-Budha, sehingga memiliki wujud candi, seperti Candi Borobudur.
Seni rupa/Seni Lukis
Banyak kesenian di Indonesia yang
dipengaruhii oleh kebudayaan India, seperti seni rupa dan seni lukis. Hal ini
dibuktikan dari adanya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai
dan patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi
Selatan).
Seni Sastra
Prasasti-prasasti kuno yang ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia, seperti di Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat, dan sebagainnya menunjukkan adanya pengaruh dari Hindu-Budha.
Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam huruf Pallawa dan dalam bahasa
Sansekerta. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat akulturasi budaya pada saat itu.
Kalender
Adanya penanggalan India yang diadopsi
oleh Indonesia menunjukkan adanya akulturasi budaya. Penggunaan penanggalan
tersebut adalah penggunaan tahun Saka di Indonesia. Selain itu, terdapat Candra
Sangkala atau konogram. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan
kalimat atau gambar kata.
Pemerintahan
Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia sangat
kuat hingga dapat mempengaruhi sistem pemerintahan di Indonesia. Hal ini
terbukti dari perubahan sistem pemerintahan yang pada awalnya menggunakan
seorang kepala suku berubah menjadi sistem kerajaan yang terdapat seorang raja.
Efek terhadap perubahan
masyarakat tentang asimilasi budaya
Percampuran Budaya di masyarakat juga berdampak negatif karena adanya percampuran budaya yang
terkadang menjadi sulit untuk mengetahui penduduk asli dan kebudayaan asli. Keasliannyapun
menjadi tidak original karena sudah ada nya percampuran budaya, serta dapat terjadi proses perubahan sosial
didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan
dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Sisi Positif Dari Percampuran Budaya di masyarakat adalah antara budaya
yang berbeda bisa saling memahami dan belajar untuk mengerti budaya
masing-masing dan juga semakin menambah keanekaragaman budaya tersebut, adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan
peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan
efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan
usahanya dengan lebih baik lagi.
BAB
III
KESIMPULAN
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi
usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan
antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok.
Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama.
Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
·
Terdapat sejumlah
kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
- Terjadi pergaulan antarindividu
atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
·
Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut
saling berubah dan menyesuaikan diri
Efek terhadap perubahan masyarakat tentang asimilasi budaya
Percampuran Budaya di
masyarakat juga berdampak negatif karena
adanya percampuran budaya yang terkadang menjadi sulit untuk mengetahui
penduduk asli dan kebudayaan asli. Keasliannyapun menjadi tidak original karena
sudah ada nya percampuran budaya, serta dapat terjadi proses perubahan sosial didaerah yang dapat
mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa
menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Sisi Positif Dari Percampuran Budaya di masyarakat
adalah antara budaya yang berbeda bisa saling memahami dan belajar untuk
mengerti budaya masing-masing dan juga semakin menambah keanekaragaman budaya
tersebut, adanya
kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini
dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg
mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.